Seksualiti dan identiti gender[sunting | sunting sumber] Hubungan sejenis

Skala Kinsey[sunting | sunting sumber]

Rencana utama: Skala Kinsey

Skala Kinsey mencuba untuk menggambarkan sejarah seksual seseorang atau episod aktiviti seksual mereka pada waktu tertentu. Menggunakan skala dari 0, bererti secara eksklusif heteroseksual, sampai 6, yang bererti secara eksklusif homoseksual.

SkalaDeskripsi
0Sepenuhnya heteroseksual
1Heteroseksual, sesekali homoseksual
2Heteroseksual, homoseksual lebih dari sesekali
3Biseksual.
4Homoseksual, heteroseksual lebih dari sesekali
5Homoseksual, sesekali heteroseksual
6Sepenuhnya homoseksual
XAseksual, Non-Seksual

Orientasi seksual, identiti, perilaku[sunting | sunting sumber]

American Psychological Association, American Psychiatric Association, dan National Association of Social Workers menyatakan orientasi seksual "bukan hanya ciri-ciri peribadi yang dapat didefinisikan secara tersendiri. Malahan, orientasi seksual seseorang menentukan dengan siapa orang tersebut mungkin menemukan hubungan yang memuaskan":

Orientasi seksual secara umumnya dibahas sebagai ciri-ciri individu, seperti jenis kelamin biologi, identiti gender, atau usia. Perspektif ini tidak lengkap kerana orientasi seksual selalu didefinisikan dalam istilah relasional dan harus melibatkan hubungan dengan orang lain. Tindakan seksual dan tarikan romantis dikategorikan sebagai homoseksual atau heteroseksual sesuai dengan jenis kelamin biologi individu yang terlibat di dalamnya, yang bersifat relatif satu sama lain. Memang individu-individu mengungkapkan heteroseksual, homoseksual, atau dwiseks mereka dengan tindakan atau keinginan mereka terhadap orang lain. Hal ini mencakup tindakan-tindakan sederhana seperti berpegangan tangan atau berciuman. Jadi, orientasi seksual secara integral terkait dengan hubungan personal seorang individu yang dibentuk dengan individu lain untuk memenuhi keperluan cinta, ikatan dan keintiman. Selain perilaku seksual, ikatan ini mencakup kasih sayang fizikal tanpa seksual antara pasangan, tujuan dan nilai-nilai bersama, sikap saling mendukung dan komitmen berlanjutan.

Perkembangan identiti seksual: "proses melela"[sunting | sunting sumber]

Banyak orang yang merasakan ketertarikan kepada anggota jenis kelamin sama memiliki fasa "melela" (coming out) dalam kehidupan mereka. Umumnya, melela digambarkan dalam tiga fasa. Fase pertama adalah fasa "mengenali diri", dimana muncul kesedaran bahawa ia terbuka untuk hubungan sesama jenis. Fasa ini sering digambarkan sebagai melela yang bersifat internal. Tahap kedua melibatkan keputusan untuk terbuka kepada orang lain, misalnya keluarga, teman, dan/atau kawan sejawat. Tahap ketiga mencakupi hidup secara terbuka sebagai orang LGBT. Di Amerika Syarikat saat ini, orang sering "come out" di usia sekolah menengah atas atau kuliah. Pada usia ini, mereka mungkin tidak percaya atau meminta bantuan dari orang lain, terutama ketika orientasi mereka tidak diterima dalam masyarakat. Terkadang keluarga mereka sendiri bahkan tidak diberitahu.

Menurut Rosario, Schrimshaw, Hunter, Braun (2006), "perkembangan identiti seksual lesbian, gay, atau biseksual (LGB) adalah suatu proses yang kompleks dan sering kali sulit. Tidak seperti anggota kelompok minoriti lainnya (misalnya, etnik minoriti dan ras), sebagian besar individu LGB tidak dibesarkan dalam komuniti serupa di mana mereka dapat belajar tentang identitinya dan mematangkan dan mendukung identiti itu. Sebaliknya, individu LGB sering dibesarkan dalam komuniti yang abai atau secara terbuka memusuhi homoseksual. "

Pelelaan (Bahasa Inggeris: outing) adalah upaya membongkar kecenderungan seksual seorang yang tertutup daripada pengetahuan orang ramai. Ahli politik terkenal, selebriti, dalam kalangan askar, dan paderi telah "dibongkar" dengan motif mulai dari kebencian hingga ke alasan politik atau keyakinan moral. Banyak yang komen menentang keras praktik ini atas dasar privasi, sementara beberapa mendukung pembongkaran homoseksual tokoh masyarakat yang menggunakan pengaruh mereka untuk menyakiti gay lainnya.

Identiti gender[sunting | sunting sumber]

Para penulis awal orientasi homoseksual biasanya memahami keterkaitan intrinsik pada jenis kelamin subjek. Sebagai contoh, mereka berpendapat bahawa individu yang berwatakkan perempuan yang tertarik pada individu berwatakkan perempuan lainnya akan memiliki sifat maskulin, dan sebaliknya. Pemahaman ini diikut oleh sebagian besar ahli teori penting homoseksual dari pertengahan abad ke-19 hingga awal abad 20, seperti Karl Heinrich Ulrichs, Richard von Krafft-Ebing, Magnus Hirschfeld, Havelock Ellis, Carl Jung dan Sigmund Freud, serta individu-individu dalam kalangan homoseksual sendiri. Namun, pemahaman tentang homoseksual sebagai penukaran seksual pada saat itu telah menyebabkan pertikaian dan silang pendapat, dan setelah separuh kedua abad ke-20, identiti gender semakin dilihat sebagai fenomena yang berbeza dari orientasi seksual.

Individu-individu transgender dan cisgender dapat tertarik kepada lelaki, perempuan atau keduanya, meskipun prevalens orientasi seksual yang berlainan sangat berbeza dalam dua golongan ini. Individu homoseksual, heteroseksual atau dwiseks dapat bersifat maskulin, feminin, atau androgini, dan di samping itu, banyak anggota dan pendukung komuniti lesbian dan gay sekarang yang melihat "heteroseksual sesuai gender" dan "homoseksual tidak sesuai gender" sebagai stereotaip negatif. Meskipun demikian, sebuah penelitian oleh J. Michael Bailey dan K.J. Zucker telah menemukan bahawa majoriti lelaki gay dan lesbian lahir tidak sesuai gender selama masa kecil mereka. Richard C. Friedman, dalam bukunya Male Homosexualiy yang terbit pada tahun 1990, menulis dari sudut pandang psikoanalisis, berpendapat bahawa hasrat seksual dimulai lebih lambat dari yang sepatutnya dalam tulisan-tulisan Sigmund Freud. Ia menunjukkan hasrat seksual muncul bukan pada masa bayi, tetapi antara usia 5 dan 10 tahun dan tidak terfokus kepada orang tua tetapi pada orang di sekitarnya. Oleh kerana itu, menurutnya lelaki homoseksual tidak abnormal, kerana tidak pernah tertarik secara seksual pada ibu mereka.

Pembinaan sosial[sunting | sunting sumber]

Kerana orientasi homoseksual bersifat kompleks dan multi-dimensi, beberapa akademisi dan peneliti, terutama dalam studi Queer, berpendapat bahwa homoseksual adalah konstruksi sejarah dan sosial. Pada tahun 1976 sejarawan Michel Foucault berpendapat bahwa homoseksualitas sebagai identitas tidak ada pada abad ke-18. Orang-orang pada masa itu berbicara tentang "sodomi" yang mengacu kepada tindakan seksual. Sodomi saat itu merupakan kejahatan yang sering diabaikan tetapi terkadang dijatuhi hukuman berat.

Istilah homoseksual sering digunakan dalam budaya Eropa dan Amerika untuk mencakup keseluruhan identitas sosial seseorang, yang meliputi diri dan kepribadian. Dalam budaya Barat beberapa orang membicarakan identitas dan komunitas gay, lesbian, dan biseksual. Dalam budaya lain, label homoseksual dan heteroseksual tidak menentukan identitas sosial atau menunjukkan afiliasi komunitas berdasarkan orientasi seksual. Beberapa ilmuwan, seperti David Green, menyatakan bahwa homoseksualitas adalah konstruksi sosial modern Barat, dan dengan demikian tidak dapat digunakan dalam konteks seksualitas antar pria non-Barat, atau pada masa pra-modern Barat.

Percintaan dan hubungan sesama jenis[sunting | sunting sumber]

Individu-individu dengan orientasi homoseksual dapat mengekspresikan seksualitasnya dalam berbagai cara, dan dapat atau dapat tidak muncul dalam perilaku mereka. Beberapa memiliki hubungan seksual dengan individu-individu dengan identitas gender sama, lain gender, biseksual atau dapat juga berselibat. Penelitian menunjukkan banyak pasangan lesbian dan gay yang menginginkan, dan berhasil dalam memiliki komitmen dan hubungan yang bertahan lama. Sebagai contoh, data survei menunjukkan bahwa antara 40% dan 60% pria gay dan antara 45% dan 80% dari lesbian saat ini terlibat dalam hubungan percintaan. Data survei juga menunjukkan bahwa antara 18% dan 28% dari pasangan gay dan antara 8% dan 21% dari pasangan lesbian di AS telah hidup bersama selama sepuluh tahun atau lebih. Sejumlah penelitian telah mengungkapkan bahwa pasangan homoseksual dan heteroseksual setara satu sama lain dalam ukuran kepuasan dan komitmen dalam hubungan percintaan, bahwa usia dan gender lebih dapat diandalkan sebagai alat ukur kepuasan dan komitmen hubungan percintaan, dan bahwa individu heteroseksual atau homoseksual memiliki harapan dan impian hubungan percintaan yang sebanding.